Pengertian Plastida, Fungsi dan Struktur Plastida

Istilah plastida mungkin akan terdengar cukup asing bagi sebagian banyak orang, ini merupakan salah satu organel yang ada di dalam tumbuhan di sekitar kita. Dengan kata  lain, pengertian plastida dapat diartikan sebagai organel yang memiliki fungsi dan struktur tertentu yang memegang peranan penting dalam keberlangsungan hidup tumbuhan.

Adalah Mayer dan Schimper, yang menjadi orang pertama yang telah menggunakan istilah plastida. Plastida sendiri ditemukan dalam sel tumbuhan dan pada sejumlah alga. Fungsi utama Plastida adalah untuk mendukung proses pembuatan dan penyimpanan beberapa zat kimia vital yang biasanya digunakan oleh sel eukariotik autotrofik.

Nah, bagi anda yang sedang mempelajari tentang plastida baik pengertian, struktur, maupun fungsinya, maka simak baik – baik penjelasannya dalam artikel kali ini.

Pengertian Plastida, Fungsi dan Struktur Plastida

Sebagaimana yang telah disebutkan sekilas di atas, plastida adalah suatu jenis organel yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup tumbuhan. Pengertian plastida sendiri secara detail telah dijelaskan dalam salah satu buku berjudul Cerdas Belajar Biologi karangan Oman Karmana (2008:24) yang menjelaskan bahwa plastida merupakan organel yang hidup di dalam sitoplasma sel tumbuhan bersama dengan beberapa jenis ganggang mikroskopik lainnya seperti Euglena.

Plastida juga biasa dikenal sebagai butir – butir zat yang ada di dalam tumbuhan. Uniknya, Plastida juga memiliki beberapa jenis, antara lain plastida berwarna (kromoplas) serta plastida yang tidak berwarna (leukoplas). Adapun plastida yang berwarna itu sendiri meliputi kloroplas, phaeoplas, dan rhodoplas.

Sebagai suatu jenis organel, Plastida juga termasuk organel dengan membran ganda yang terlibat dalam proses pembuatan makanan dan penyimpanan makanan pada tumbuhan.

Dengan demikian, maka dapat disebut juga bahwa organel ini pun mengambil peran yang cukup besar dalam proses pembuatan dan penyimpanan makanan atau yang biasa dikenal sebagai proses fotosintesis yang berlangsung pada tumbuhan. Sementara untuk plastida yang mengandung pigmen hijau atau yang biasa disebut klorofil adalah kloroplas.

Plastida juga memiliki peran serta fungsinya yang didasarkan pada masing – masing jenisnya. Terdapat 3 jenis plastida, yakni leukoplas, kloroplas, dan kromoplas. Leukoplas sendiri berfungsi untuk menyimpan hasil metabolisme pada tumbuhan.

Sementara kloroplas dalam plastida memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis, sehingga kloroplas juga kerap disebut sebagai penyedia tempat untuk berlangsungnya aktivitas fotosintesis dalam tumbuhan. Sedangkan kromoplas memiliki fungsi sebagai tempat pembentukan serta penyimpanan pigmen, di mana kromoplas biasa ditemukan pada bagian tumbuhan seperti bunga, buah, maupun daun yang menua / kecokelatan.

Selain mengetahui fungsi plastida, anda juga perlu mengetahui bagaimana struktur dari plastida itu sendiri. Plastida pada umumnya memiliki permukaan yang bersifat rata, permukaan atau membran luar plastida ini berfungsi sebagai pengatur keluar – masuknya berbagai zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

Setelah membran luar masih ada lapisan ruang antar membran yang memiliki pori dan berfungsi sebagai tempat atau jalur zat yang akan masuk. Sementara untuk struktur plastida terdalam atau membran dalam plastida ini berfungsi untuk membungkus cairan dari kloroplas.

Adapun membran dalam ini juga kerap dikenal dengan nama stroma, ini merupakan cairan layaknya koloid yang bersifat transparan, jernih, dan homogen yang terdapat di membran bagian dalam.

Demikian lah penjelasan mengenai pengertian plastida, struktur dan fungsinya yang bisa anda ketahui. Semoga artikel mengenai plastida kali ini bisa bermanfaat untuk anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *